Halaman

Sejarah Asal Usul Sabung Ayam

Sejarah Asal Usul Judi Ayam
Sejarah Asal Usul Sabung Ayam - Dianggap sebagai tradisi budaya di Kepulauan Mariana Utara, sabung ayam dapat ditelusuri kembali ke era Pemerintahan Spanyol di wilayah itu dan kemudian meningkat kepopulerannya menyusul masuknya imigran Filipina ke Guam sebelum dan sesudah Perang Dunia ke-II.

Perayaan Hari Pembebasan dan acara-acara desa di Guam dan Kepulauan Mariana Utara tidak lengkap tanpa laga ayam.

Bagi sebagian orang, adu ayam bukan hanya sebuah olahraga untuk mengisi waktu, tapi juga sumber penghidupan. Seseorang bisa menghasilkan hingga AS$2.000 per malam, kata salah seorang warga Talofofo, Jaythan Duenas, 25 tahun.

“Tumbuh tanpa kehadiran ayah saya, saya mulai tertarik dnegan sabung ayam karena kakek dan paman-paman saya yang aktif dalam olahraga itu,” kata Duenas, yang sudah mengetahui semua yang perlu diketahui tentang adu ayam pada usia sangat muda: 10 tahun.

Satu hal lagi yang tidak bisa diremehkan adalah biaya yang diperlukan untuk mengasuh ayam jago. “Biaya untuk makan dan pengobatannya sangat mahal. Biayanya bisa mencapai ribuan (dolar AS),” kata seorang pensiunan pemiliki sabung ayam, yang meminta tak disebutkan namanya. “Saya masih menonton sabung ayam sesekali untuk bersosialisasi dengan rekan-rekan.”

Walaupun perdebatan tentang bentuk perjudian lainnya seperti mesin kasino dan poker sering memicu ketegangan polarisasi secara legislatif, perjudian yang umumnya terjadi dengan adu ayam tidak sering dibahas oleh kelompok media lokal, dengan ketentuan tidak formil bahwa operator dan pemilik ayam jago mematuhi peraturan setempat.

Namun, anggota parlemen di ibukota negara tersebut, Washington, D.C., menganggap sudah waktunya mereka untuk terlibat dalam hobi lokal di wilayah mereka, terutama Guam dan Kepulauan Mariana di Pasifik.

November kemarin sebuah undang-undang yang diperkenalkan di Dewan Perwakilan Rakyat AS. yang dengan jelas menyerang perspektif wilayah-wilayah Pasifik negara itu.

RUU tersebut, perpanjangan larangan dalam eksplotasi hewan untuk pertarungan di daratan Amerika Serikat ke wilayah-wilayahnya, diperkenalkan oleh Pewakilan Parlemen Republikan, Peter Roskam dari Illinois.

Sabung Ayam dimasukkan sebagai kegiatan ilegal di 50 negara bagian di daratan negara itu. ”Banyak penggemar sabung ayam dari negara-negara bagian lainnya di daratan AS datang ke Guam agar bisa menikmati permainan ini tanpa khawatir akan ditangkap,” kata pensiunan sabung ayam. “Ini adalah sebuah gagasan gila untuk melarang olahraga ini. Mengapa mereka mau mengganggu tradisi dan budaya pulau ini?”

Wayne Pacelle, Presiden dan CEO Humane Society of Amerika Serikat, mengatakan bahwa AS tidak seharusnya memiliki satu peraturan umum tentang kekejaman terhadap hewan untuk semua 50 negara bagian dan serangkaian peraturan yang berbeda untuk wilayah AS diluar daratan.

“Pertarungan anjing dan sabung ayam adalah praktik biadab, lebih luas dikriminalisasi daripada bentuk kekejaman binatang lainnya di dunia, dan larangan tersebut berlaku untuk semua bagian dari negara ini,” kata Pacelle dalam siaran persnya.

RUU larangan sabung ayam Roskam tidak diterima baik oleh delegasi teritorial. Delegasi Guam, Madeleine Z. Bordallo mengatakan bahwa usulan tersebut adalah pelanggaran budaya pulau tersebut. “Sabung ayam memiliki signifikansi budaya yang penting dan sejarah yang panjang bagi masyarakat Guam,” katanya dalam sebuah siaran pers.

“Menurut saya peraturan tentang masalah ini harus diberlakukan di tingkat lokal dan menimbulkan kekhawatiran bahwa undang-undang ini bertentangan dengan peraturan dan kebijakan setempat.”

Delegasi Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara, Gregorio Kilili Camacho Sablan setuju. “Undang-undang federal sudah melarang pengiriman ayam untuk pertarungan antar negara, yang merupakan tindakan yang sah untuk otoritas federal. Namun adu ayam yang sangat terbatas pada Kepulauan Mariana, yang tetap berada di dalam perbatasan kita dan tidak melibatkan kepentingan federal, harus tetap menjadi otoritas bagi pembuat keputusan lokal.”

Sablan mengatakan bahwa dia senang karena sempat berdiskusi dengan beberapa anggota kaukus Demokratik tentang UU tersebut sebelum diperkenalkan dan karena itu, beberapa dari mereka memutuskan untuk tidak mendukungnya.

”Saya mengerti bahwa pertarungan hewan sulit dipertahankan dan dipahami di bagian lain negara kita. Saya telah menjelaskan bahwa ini adalah praktik yang diterima sebagai budaya di Mariana yang lebih tepat untuk diatur oleh undang-undang setempat.“

Jika RUU Roskam menjadi UU, arena sabung ayam mungkin akan ditutup tapi para penggemarnya tidak akan berhenti. Permainan itu justru akan didorong ke bawah tanah, kata Duenas.

“Saya rasa orang-orang akan memberontak dan melakukan pertandingan adu ayam ilegal di seluruh pulau. Masih ada banyak isu yang lebih besar yang perlu dikhawatirkan Kongres dan mereka membuang-buang waktu mereka untuk mencoba menghilangkan sabung ayam di pulau ini.”